Bab 94
Brady melihatnya dengan tidak puas.
"Cepat pergi!" Tommy berteriak marah..
Brady dengan enggan menggertakkan giginya, membawa "Surat perjanjian pengalihan saham" yang belum ditandatangani itu ke hadapan kakeknya.
Tommy menerima dan menempatkannya di depan Justin, "Kamu percaya atau nggak, Kakek melakukan semua ini untuk kepentingan seluruh keluarga Vijendra! Aku nggak pernah menduga kecelakaan mobil itu terjadi."
Tommy mulai memainkan kartu emosionalnya, "Aku bisa memberikan 30% saham utama kepadamu dan juga bisa membuatmu kembali ke dalam silsilah keluarga Vijendra. Asalkan kamu bisa menjamin kalau segala sesuatu yang kamu lakukan adalah untuk kepentingan keluarga Vijendra."
Dia menyesalinya hingga ke sumsum tulangnya. Seandainya dia tahu sebelumnya ...
Kakek selalu keras kepala, tidak bisa mengucapkan kata "menyesal".
Justin dengan acuh tak acuh melirik surat perjanjian pengalihan saham itu, tanpa berkata-kata.
Sebaliknya, Revan sangat bersemangat.
"Aku nggak setuju!"
Revan merebut s
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link