Bab 51
"Dia kenapa?" Dokter Lukman bertanya.
"Saya ada urusan sore ini, jadi saya minta dimajukan lebih dulu. Tapi dia mengabaikan saya." Dona marah setiap mengingatnya. Adelia selalu melawannya di setiap kesempatan.
"Dia masih baru di sini, belum mengerti." Dokter Lukman menjelaskan dengan tenang dan menyerahkannya kepada Dona. "Ini resepnya, silakan ambil obatnya di apotek. Sampai obatnya habis, pergi kontrol lagi ke sini."
Dona memelototi Adelia sebentar sebelum berjalan keluar.
Lukman menatap Adelia dan berkata, "Jangan dipikirkan. Namanya rumah sakit pasti ada saja pasien yang bertingkah nggak masuk akal seperti dia. Dia kira kita akan memberi keistimewaan hanya karena dia punya uang."
Adelia menjawab, "Saya nggak ambil hati."
Lukman mengangguk. "Lain kali, tetap jangan biarkan dia potong antrean."
"Mengerti."
Adelia menarik napas dalam-dalam. Memiliki ibu seperti itu membuatnya sangat kecewa.
"Oh ya, aku ingin tanya sesuatu. Apa kamu kenal Roman Prambudi, dokter pengobatan tradisional?"
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link