Bab 38
Saat melihatku datang, Jayden yang sedang bersandar di pintu mobil perlahan menegakkan tubuhnya yang sebelumnya membungkuk.
"Kemarin aku menemukan beberapa hal yang menarik, jadi nggak sabar ingin berbagi denganmu. Masuk ke mobil."
"Tapi aku masih harus bekerja … "
Jayden sepertinya sama sekali tidak terkejut. "Katakan alamatnya, aku akan antar kamu ke sana."
Kebetulan ada hal yang ingin kutanyakan kepadanya, jadi aku tidak lagi menolaknya. Setelah memberikan alamat, aku masuk ke dalam mobil.
Mobil melaju di sepanjang jalan raya menuju pusat kota.
Pada bulan Oktober yang cerah, langit biru dan awan putih, udara pagi yang sejuk, cahaya matahari yang menyinari tubuh membuat orang merasa hangat.
"Kurasa ada yang ingin kamu tanyakan kepadaku." Jayden berkata sambil mengemudi dan memandangku dengan senyum yang tidak jelas, "Katakan saja, ada apa?"
Aku tidak bisa menahan rasa kagum dalam hati. Jayden benar-benar ahli dalam hal membaca ekspresi dan situasi seseorang.
Aku segera menceritakan s
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link