Bab 76
Tiga orang lainnya di dalam lift sangat terkejut dan nyaris tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Siska buru-buru menarik Shania kembali.
Leo dan Jeffry diam-diam mengalihkan pandangan, berpura-pura tidak melihat apa pun.
Mereka sama sekali tidak tahu apa-apa.
Shania menunduk, menempelkan satu tangan di dahinya, sementara jemarinya terus mengusap pelipisnya. Dia benar-benar malu.
Akhirnya mereka tiba di lantai 13.
Dia sangat bersyukur telah membeli unit di lantai 13, bukan lantai 23 atau 33. Jika tidak, sebelum sampai di apartemennya, dia pasti sudah ingin menghilang dari muka bumi ini.
Siska dengan sopan mengucapkan selamat tinggal, lalu segera menarik Shania keluar dari lift. Suara ketukan sepatu hak tingginya bergema cepat, seolah-olah dia sedang melaju seperti roda api.
Pintu lift perlahan menutup.
Jeffry dan Leo melirik ke arah Xander secara bersamaan.
Namun, pria itu tetap terlihat tenang dan dingin, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Hanya saja, wajah tampannya sedikit memer

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link