Bab 58
Xander tersenyum dingin.
Sepasang matanya yang indah terlihat begitu dalam hingga sulit diterka. "Kamu begitu yakin aku pasti nggak akan menemukannya?"
Kevin duduk lagi, suaranya terdengar sangat tertekan. "Kalau ingin mencari alasan untuk memecat saya, Pak Xander bisa langsung bilang. Nggak perlu menuduh tanpa dasar seperti ini!"
"Yang aku tanya sekarang adalah di mana Shania berada!"
Tiba-tiba terdengar suara ketukan keras di meja.
Wajah Xander berubah seketika. Tadi masih terlihat tenang dan sulit ditebak, kini matanya setajam bilah pisau.
Bola mata Kevin mengecil.
Namun, dia segera menenangkan diri dan dengan sikap percaya diri menjawab dengan tegas, "Saya nggak tahu di mana Nona Shania! Kalau Pak Xander bersikeras mengaitkan hal ini dengan saya, silakan tunjukkan buktinya!"
Kata-katanya lantang, penuh keyakinan.
Xander menahan kemarahannya, ekspresinya pun makin dingin.
Hatinya juga ikut membeku.
Dia sengaja menekan Kevin dengan pertanyaan agresif untuk melihat reaksi spontan lawa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link