Bab 27
Qiara yang mendengar pembelaan kakaknya, dia langsung memasang ekspresi sedih.
Qiara meneteskan air mata, dia tampak menyedihkan dan tidak bersalah. "Kak Jevan, mana mungkin aku melakukan hal sekeji itu? Sahabatku yang melihat Kak Shania muncul di hotel dan masuk ke sebuah kamar. Kebetulan sekali, sebelum Kak Shania masuk, dia sudah melihat banyak pria masuk ke kamar itu satu per satu. Salah satunya bahkan terkenal sebagai playboy dan mengidap penyakit menular seksual."
"Sebenarnya, aku nggak mau mengatakannya, tapi tadi dia sudah kelewatan."
"Dalam hal percintaan, tidak ada siapa yang duluan atau belakangan, memangnya kenapa kalau sudah menikah? Toh, kalian sudah nggak saling mencintai, itu artinya dialah yang pelakor! Dia harus mengalah!"
Pada akhirnya, logika tak tahu malu ini membuat banyak orang merasa muak.
Terutama para istri di rumah ini, mengurus pelakor sudah menjadi kebiasaan sehari-hari mereka. Mereka bukan hanya tidak setuju dengan kata-kata Qiara, mereka juga ingin meluda

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link