Bab 106
Selena mengulum senyum saat dia duduk di boncengan skuter.
Selena telah menunggu kembalinya Fane selama lima tahun. Fane adalah orang pertama yang muncul di hadapannya ketika dirinya mengalami saat paling sulit, saat dia merasa paling tidak berdaya.
Dengan angan-angan indah bermain di benaknya, Selena menggenggam es krim di satu tangan dan tangan satunya merangkul pinggang Fane dengan erat .
Rona merah menjalar di permukaan kedua pipinya. Guna menyembunyikan pelukan erat yang dia lakukan dengan sengaja barusan, Selena berkata dengan manja, "Jangan ngebut, Fane. Aku takut!"
Fane melirik ke tangan Selena yang seputih marmer, dia diselimuti kebahagiaan. Fane merasa dia sudah mengemudi dengan sangat pelan.
Mereka berdua tiba di depan pintu masuk bank. Fane kemudian memarkir skuternya di bahu jalan.
"Istriku, ayo kita ke toko dan beli tas jinjing yang besar dulu. Uang dua juta dolar itu banyak sekali. Kalau kita tidak membeli tas yang besar, aku khawatir kau tidak akan sanggup membawanya!"
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link