Kenyataan Lainnya
“Bagaimana rasanya, Nak?”
Liora mengunyah sejenak dan beberapa detik kemudian, senyum semringah dan kedua ibu jarinya ia angkat. “Aku suka sama rasanya, sudah sempurna untuk bumbunya,” cetus Liora membuat Nyonya Harcourt ikut tersenyum.
Ia kembali membalikkan daging yang sedang di panggang.
Sedangkan Liora menghabiskan sisa irisan daging yang sudah dibumbui.
Christopher muncul dari dalam rumah, lupa mengambil ponselnya. “Biar aku saja yang melanjutkannya,” tawar Christopher ketika wanita itu masih sibuk membalikkan daging.
“Tidak usah. Kalian lebih baik sibuk berdua saja. Jika sudah matang, aku akan memanggil kalian berdua,” balas Nyonya Harcourt dengan kedipan jahil di matanya, lalu memberikan israyat pada Christopher untuk melirik area meja bundar di sisi kiri.
Ada Liora yang sibuk membuat jus dengan tiga gelas yang sudah disiapkan.
Christopher mengulum senyum. “Kau bahagia, Mama?”
“Aku bahagia saat kau juga bahagia, Nak,” balas wanita itu meraih sisi wajah Christopher dan mengecup p
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link