Bab 88
Mazaya berkata pelan dan sedikit ragu.
"Kamu nggak perlu merasa terbebani. Bukankah kamu sendiri yang ingin pernikahan ini tetap berjalan?"
Jimmy bertanya pelan tapi tulus, matanya menatap Mazaya dengan sungguh-sungguh.
"Anggap saja kita mencari cara untuk menjalani ini dengan lebih nyaman. Kita coba saling memahami satu sama lain. Aku akan jadi pasangan yang bisa kamu andalkan. Aku harap kamu pun bisa memberiku kesempatan. Percayalah padaku."
"Aku percaya kamu dan aku yakin aku juga punya kapasitas untuk ini. Mazaya, kita coba, ya?" ucap Jimmy.
Mazaya menggenggam gelas di tangannya, menatap Jimmy lama. Akhirnya, dia menjawab pelan, "Baiklah, aku akan coba."
Hanya sekadar mencoba saja. Meski sudah tahu bagaimana akhirnya nanti, dia yakin bisa dengan mudah menarik diri.
Senyum pun muncul di wajah tampan Jimmy, ceria seperti cahaya matahari.
Dia kembali mengambil makanan ke piring Mazaya, lalu berkata dengan suara lembut, "Kamu nggak akan menyesali keputusan ini."
Mazaya tak banyak pikir

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link