Bab 66
Anak kecil yang lucu sekali.
Isabel dengan hati-hati naik ke tempat tidur, memeluk putrinya, dan menyelimutinya.
Setelah seharian bermain, Isabel cepat tertidur. Soal mandi, bisa besok pagi saja.
Sekitar sepuluh menit kemudian, di dalam kegelapan, mata Eleya yang hitam berkilau terbuka, penuh kelicikan dan kebahagiaan.
Dengan tangan kecilnya, dia meraih ponsel Isabel, kemudian dengan hati-hati turun dari tempat tidur. Dia mengendap-endap berjalan ke kamar mandi, menutup pintu, dan menelepon Cedric.
Cedric merasa sangat kesal dan tidak tenang. Setelah berhasil menidurkan Kelvin, dia tetap tidak bisa tidur.
Di depan matanya, bayangan Isabel dan Sion selalu muncul tanpa bisa dikendalikan. Sial, apa pedulinya!
"Kring." Suara dering ponsel terdengar.
Cedric mengambil ponselnya. Saat melihat itu panggilan masuk dari Isabel, alisnya berkerut. Dia menggeser layar untuk menerima panggilan.
Namun, yang terdengar justru suara tangisan gadis itu, "Huhu, calon Ayah, kenapa kamu nggak datang jemput
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link