Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 77

Entah sudah tidur berapa lama, tetapi saat aku bangun, aku melihat tangan Davin masih berada di bawah kepalaku. Sambil mengusap dahiku, aku melihat Davin dengan bingung. Apakah dia menopangku terus sepanjang jalan? Lebih dari tiga jam ... Orang ini sungguh bodoh atau pura-pura bodoh? "Ini di mana?" tanyaku dengan suara pelan. "Di rumah lama Keluarga Isman." Davin menjelaskan dengan suara pelan, sambil memegang tanganku dengan raut wajah yang tampak ketakutan. Mata yang menyedihkan dan indah itu, selalu dapat membangkitkan rasa perlindungan orang lain. "Jangan takut, aku ada di sini." Aku mengelus punggung tangan Davin, sebab aku sendiri juga merasa sangat takut. Ini rumah tua di desa pegunungan macam apa? Selain penuh dengan bukit dan gunung yang tandus, rumah tua ini terlihat sangat suram. Bukan hanya itu, ketika cahaya lampu menerpa di tengah malam, kita tampak sangat mirip dengan mayat tua di desa pegunungan dalam film horor ... Aku mengumpulkan keberanian sambil menelan air liurku,

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.