Bab 750
"Shani." Davin akhirnya siuman dan segera mencariku dengan panik.
Dia baru terlihat lega setelah memastikan aku ada bersamanya.
Dengan tergesa-gesa, dia merangkak mendekatiku, lalu memelukku.
Aku menarik napas dalam-dalam dan menenangkannya, "Davin, aku nggak apa-apa."
"Jangan takut," ujarnya mencoba menghiburku.
Nasib kami sekarang berada di tangan orang itu.
Aku dan Davin hanya bisa berharap pada Arya.
Saat ini, Aryalah kartu terakhir yang kami miliki.
Namun, aku tidak tahu apakah dia bisa diandalkan.
Dia harus mampu meyakinkan Lennon untuk bertemu dengan pemimpin sindikat, lalu bekerja sama dengan polisi untuk menangkapnya.
Jika dia berhasil melakukan semua itu, mungkin masih ada harapan.
Tidak ada lagi yang menungguku dan Davin selain kematian.
"Kalian sudah bangun?" Pintu kamar terbuka dan Citra berjalan masuk. Dia membawa buah-buahan dan wafel dengan olesan selai yang baru saja dibuatnya.
Sikapnya begitu lembut layaknya seorang ibu. Sambil tersenyum, dia berkata, "Ini selai buata
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link