Bab 699
Di vila di puncak gunung.
Loteng vila sudah dibersihkan, rapi sekali.
Setelah kuancam, Arya memerintahkan bawahannya agar loteng di vila diubah menjadi ruang steril dengan peralatan medis yang lengkap.
Davin masih belum siuman. Aku khawatir lukanya terinfeksi, jadi dia harus tetap berada di ruangan yang steril selama mungkin.
Dia dirawat di ruang bawah tanah sebelumnya. Syukurlah, sekarang dia akhirnya bisa merasakan sinar matahari.
Davin tertidur selama dua belas jam penuh sebelum perlahan mulai membuka mata.
Begitu sadar, sinar matahari dari luar langsung menyambut indra penglihatannya. Dia diam saja, mungkin masih berpikir kalau dia sedang bermimpi.
Selama itu, aku terus duduk di samping tempat tidurnya, memandanginya tanpa melakukan apa-apa.
Ekspresi pertama yang Davin tunjukkan ketika melihatku bukanlah terkejut, tetapi tersenyum begitu menawan. "Shani ... Mimpi ini indah sekali ... "
Sesederhana itu mimpi indah baginya, asal di dalamnya ada sinar matahari, dan ada aku.
Aku hanya
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link