Bab 68
"Hmm, malam ini semua orang penting di Kota Hairo akan datang," kata Kakek Jordan sambil menghela napas, lalu membawaku turun. "Nanti aku akan memperkenalkanmu kepada mereka. Mulai sekarang kamu adalah cucu menantu Keluarga Isman. Kalau kamu beruntung, lahirkanlah seorang cucu laki-laki yang sehat dengan lancar."
Aku menggerutu dalam hati, 'Memangnya tua bangka ini ingin mewarisi takhta?'
Namun, setelah dipikir-pikir, kekayaan Keluarga Isman dan posisi mereka di Kota Hairo, sepertinya ... memang ada takhta yang bisa diwariskan.
"Kakek ... " Aku berpura-pura tegang. "Anak yang dikandung tentu akan lahir dengan sehat dan tumbuh besar menjadi anak yang cerdas. Tapi, bagaimana kalau aku tidak beruntung dan melahirkan seorang anak perempuan?"
"Kamu masih muda, jadi tubuhmu juga masih kuat. Nggak perlu terburu-buru, usahakan punya dua anak dalam tiga tahun. Kalau bukan laki-laki, usahakan terus sampai dapat anak laki-laki."
Bibirku sedikit berkedut. Dia hanya menganggap Sanny sebagai alat re
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link