Bab 66

"Shani ... " Davin memanggil namaku. "Ya?" "Kamu keluar, ya?" tanya Davin sambil menatap mataku. Aku merasa sedikit cemas. "Hmm ... " "Shani, lupakanlah dia, dia nggak layak untukmu." Ucapan Davin terdengar agak membingungkan. Aku menatap Davin dengan bingung. "Dia" siapa? Seingatku, Sanny, si pemilik asli tubuh ini memang mempunyai mantan pacar. Dia juga seorang pria berengsek, bahkan lebih berengsek dari Arya. Apakah yang Davin maksud itu dia? Aku juga tidak banyak bertanya, aku langsung pergi sambil menunduk. Mata Davin selalu terlihat dalam seolah-olah dia ingin menarik orang masuk. Aku tidak berani menatapnya terlalu lama. ... "Nyonya, ini adalah pakaian dan perhiasan yang dikirimkan oleh Tuan. Katanya, karena Nyonya sudah menjadi bagian dari Keluarga Isman, jadi Nyonya harus terlihat lebih anggun dari siapa pun." Dengan ekspresi iri, pelayan itu membawa pakaian dan perhiasan mewah yang dibuat khusus untuk Sanny. Aku tertawa dingin. Mana mungkin Jimmy sebaik itu! Pakaian dan perhi