Bab 63

"Rara, kamu percaya arwah nggak?" tanyaku sambil menatap Clara dengan tegang. Aku tidak tahu apakah dia akan percaya padaku atau tidak. "Aku Shani ... Shani Kusuma ... " Lama sekali Clara hanya terdiam kaget sambil menutup mulutnya dengan tangan. Sorot matanya terlihat gemetar. Dia tidak sanggup berkata-kata. Mungkin ucapanku terdengar begitu aneh dan tidak masuk akal. Beberapa saat kemudian, Clara pun mengernyit dan ekspresinya terlihat kesal. "Kamu mau apa sih? Kok kamu bisa tahu semua itu? Kenapa juga kamu berpura-pura jadi Shani? Kamu pikir aku ini bodoh?" Dia menatapku dengan waspada seolah-olah sedang mencurigaiku sebagai pembunuh Shani atau kaki tangan si pembunuh. Reaksinya itu sangat wajar. Siapa pun tentu akan merasa tidak habis pikir saat ada seseorang yang tiba-tiba muncul dan mengatakan bahwa mereka adalah sahabatmu yang sudah tiada. "Tenanglah, jangan marah-marah," ujarku sambil mengangkat tangan dan membuat gestur menenangkan. Clara pun terkejut dan makin waspada menatap