Bab 613

"Uhuk ... uhuk!" Pria paruh baya yang ternyata Raka itu terbatuk-batuk dan terlihat sangat kesakitan. Bibi Vero menatapnya dengan khawatir, lalu memeluknya dari belakang. "Sakitmu akan segera hilang dan kamu akan punya tubuh yang sehat ... " Raka tersenyum lemah. Wajahnya yang kuyu tampak sangat pucat. Dia mengusap kepala Bibi Vero dengan lembut dan menatapnya dengan sayang. "Vero, lahir dan mati sudah ada yang menentukan. Kita hidup berdua selama bertahun-tahun, nggak ada yang aku sesalkan. Belajarlah untuk merelakan." Raka tampaknya juga menyadari bahwa Bibi Vero terlalu obsesif. Bibi Vero berjongkok di depan Raka. Pada saat ini, dia benar-benar terlihat seperti seorang perempuan lemah yang menemukan tempat bersandar. "Saat kita menikah, kamu memberikan nama keluargamu untukku ... hidupmu juga kamu berikan untukku. Bagaimana aku bisa hidup kalau nggak ada kamu?" "Kamu seorang perempuan yang tangguh, bahkan sebelum menikah denganku," ujar Raka sambil menatap Bibi Vero. Batuknya makin