Bab 610
Aku mengamati gerak-gerik Arya dengan penuh rasa curiga. Aneh, untuk apa dia mencari Davin?
"Shani, kamu duluan saja. Sudah ditunggu Xavion dan Xenia," pinta Davin. Dia menunjuk ke arah taman di mana Xavion dan Xenia sedang menunggu kami sambil bermain dengan Xixi.
Aku menganggung patuh dan masuk terlebih dulu.
Ya sudahlah. Lagi pula, apa pun yang akan Arya katakan, Davin pasti akan membaginya denganku.
Xavion, Xenia, dan aku duduk bersama di atas rumput dan mengelus kepala Xixi sambil sesekali melirik ke arah Arya dan Davin.
Benar-benar momen langka bisa menyaksikan dua pria itu mengobrol dengan akur seperti ini. Jangankan kedengaran, aku bahkan sampai tidak bisa membaca gerakan bibir mereka saking tenangnya.
Akan tetapi, kegugupan Arya terlihat sangat jelas dari sini.
Sekitar dua puluh menit berlalu, barulah Arya tampak terburu-buru kembali ke mobil.
Sepertinya waktunya untuk berada di luar dibatasi oleh ibunya.
Sebelum menekan pedal gas dan pergi dari rumah kami, Arya sempat menatap
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link