Bab 572
Ketika aku mengatakan bahwa pelakunya adalah seorang perempuan, mata Davin tampak memicing.
"Kamu sudah tahu dia siapa?" tanyaku sambil menatap Davin.
Davin baru saja akan menjawab saat pintu tiba-tiba dibuka.
Beberapa orang berpakaian dokter berjalan masuk. Satu per satu mereka merawat orang-orang yang terluka di telapak tangannya.
Luka sebagian besar orang sudah sembuh hampir sembuh. Tidak lama lagi mereka bisa diperintahkan untuk mencoba membuka brankas.
Namun, luka di tangan Davin masih terlihat basah.
"Jangan sampai kena air dan jangan digaruk," ujar dokter dan perawat sambil memberikan obat kepada Davin. "Itu akan mempercepat proses penyembuhan."
Namun, Davin sepertinya tidak ingin luka itu sembuh dengan cepat.
"Masih berdarah?" tanya orang bertopeng itu dengan suaranya yang aneh, lalu tertawa. "Vincent, apa kamu sengaja mengulur waktu?"
Tatapan Davin tertuju padanya. Perempuan itu masih mengenakan penyamaran yang sama, tetapi kali ini tatapan Davin penuh dengan niat membunuh saa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link