Bab 519
Aku menarik Davin dari belakang dan dengan mencemooh mengacungkan jari tengah ke kerumunan orang.
Aku tahu pembunuh itu memiliki harga diri yang tinggi. Dia mungkin tidak tahan dengan provokasi, jadi aku sengaja menantangnya. Dengan begini, dia akan mengincarku, bukan Clara.
Clara menyadari niatku dan langsung mendekat dengan panik, berusaha menurunkan lenganku. "Shani, kamu mau apa?"
"Biar saja dia mengincarku." Aku mendorong Clara ke pelukan Ben dan berkata, "Bawa dia pergi."
Ben kurang setuju, tetapi setelah melihat tekadku, dia menarik Clara. "Jangan cari masalah. Ikut aku memeriksa mayat pertama. Kamu dokter forensik, jadi kamu seharusnya bisa menemukan petunjuk."
Clara pun tersadar dan mengangguk, lalu mengikuti Ben. Sebelum jauh, dia berbalik dan menatap Davin. "Jaga Shani baik-baik."
Davin mengangguk.
"Ada paku baja yang ditusukkan di ubun-ubun yang langsung menembus tengkorak dan membunuh korban. Nggak ada luka luar lain," kata Yesa setelah memeriksa kondisi mayat.
"Ini butuh
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link