Bab 458
Ujung jariku terasa agak dingin. Dengan lembut, aku menyentuh pipinya dan menciumnya lagi.
Untuk sementara ini, aku ingin melupakan semua kerumitan.
"Davin ... " Aku mulai membuka kancing bajuku, melepas kemeja, lalu membuka pengait bra di belakang.
Aku yang mengambil langkah pertama, tetapi malah Davin yang malu.
Wajahnya tiba-tiba memerah dan matanya refleks ingin berpaling.
"Lihat aku ... " Aku menempelkan dahiku ke dahi Davin dan melanjutkan ciuman tadi.
Dia ingin mengambil kendali, tetapi aku sudah mengikat tangannya di belakang dengan kemejaku.
"Kamu ... belajar dari mana?" tanya Davin dengan tergagap dan wajah memerah. Namun, aura dan tatapannya tetap menekan.
"Internet," jawabku jujur.
"Kamu ... jangan buka situs yang aneh-aneh." Davin terbatuk, merasa bahwa rasa penasaranku terlalu kuat.
"Tunggu dulu." Saat jemariku menyentuh pinggangnya, Davin mencegahku dan dengan suara serak berkata lagi, "Laci sebelah kiri ... ada kondom."
Aku menyipitkan mata dan memegang leher Davin. "Ke
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link