Bab 456
Heh ... ternyata semua itu palsu.
"Keluarga Japardi, nggak bisa dipercaya," ujar Lennon sambil tersenyum.
Dari awal hingga akhir, Lennon menunjukkan kepercayaan diri atas rencananya. Dia memang sangat cerdas dan selalu merasa lebih unggul dari orang lain.
"Kak, aku tunggu teleponmu." Lennon memberikan kartu namanya kepada Davin, lalu berbalik dan pergi.
Namun, baru beberapa langkah, dia berbalik dan tersenyum padaku. "Kak Shani, jangan lupa kalau kamu sangat berharga. Jaga diri baik-baik."
Aku mengepalkan kedua tanganku dan merasa tak berdaya.
Keberadaanku mungkin dianggap penting bagi segelintir pemodal besar yang mengamatiku seperti mengamati tikus laboratorium.
Orang-orang itu layaknya serigala lapar yang mengincarku.
Mereka mengawasi setiap gerak-gerikku, melihat apakah aku mampu melewati rintangan yang mereka berikan dan mencapai hasil yang mereka inginkan. Baru setelah itulah mereka bisa mengucurkan dana untuk memulai produksi massal.
Aku mundur selangkah dengan gontai. Kata-kata
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link