Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 428

Aku menahan dada Zane dan membaringkannya. "Jangan bicara lagi." "Aku beruntung karena aku nggak mencolok di panti asuhan. Jadi, mereka hanya mengincar ... dua anak genius yang memang sulit berbaur dengan anak-anak lain." Darah yang menetes dari mulut Zane makin banyak. Aku khawatir paru-parunya tertusuk. "Hari itu, mereka akan membakar gedung. Aku ketakutan. Waktu mereka merencanakannya, aku kebetulan mendengarnya. Aku nggak tahu harus melaporkan mereka atau nggak. Hatiku nggak tenang, jadi aku diam-diam memberi tahu Davin dan memintanya untuk mengajak Ceno pergi sebelum panti asuhan dibakar." "Tapi, Davin bilang dia sedang menunggu seseorang, jadi dia nggak mau pergi." Sembari berbicara, pandangan Zane tertuju pada Davin. Aku berbalik dan menatap Davin. Semua orang pun melakukan hal yang sama. Jadi, dia sudah tahu sebelumnya bahwa panti asuhan akan dibakar? Kalau begitu, mengapa Davin tidak lari dan tetap tinggal bersama Ceno? Hanya karena menunggu seseorang, dia tidak pergi dan mala

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.