Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 423

"Tadi rasanya nggak sakit. Baru sekarang terasa sakit," jawab Arya sambil menyandarkan tubuhnya di dinding. Mata Yuna merah padam karena khawatir sebelum mengomeli Arya saking kesalnya. "Bohong. Kamu pasti berusaha melindungi dia. Itu sebabnya kamu terkena peluru nyasar!" Tatapan nyalang Yuna langsung tertuju padaku, seakan menuduh bahwa aku hanya pembawa masalah di sini. Aku lantas menatap Arya yang tatapannya juga sedang terpaku padaku. Matanya tampak memerah. Mungkin karena rasa sakit yang mendera tubuhnya, dia hanya bisa bersandar lemah di dinding. Dia juga sesekali menarik napas demi menahan rasa sakitnya. "Hentikan pendarahannya dulu. Setelah itu, baru kita keluar dari sini." Aku baru saja hendak memeriksa bagian tubuh Arya yang terluka. Namun, Davin tiba-tiba meraih ujung pakaianku. Dia menatapku dengan ekspresi sedih, seolah-olah tidak rela aku merawat luka Arya. Anehnya, aku juga sudah sepenuhnya enggan untuk memedulikan dia. "Sakit … " Yuna mencoba menyentuh luka di tubuh Ary

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.