Bab 242
Aku menatap mereka dengan acuh tak acuh. "Maaf sekali, aku lupa. Di hari pernikahan, putri kesayanganmu memberiku obat, Jimmy dari keluarga Isman juga memberiku obat. Dosisnya yang terlalu besar membuatku nggak kuat. Jadi, aku hilang ingatan."
Bibir Aldi gemetar karena marah.
"Sanny! Anggap saja kami nggak pernah punya anak sepertimu. Cepat suruh orang gila ini pergi!" Aldi bicara dengan ketakutan.
"Oke." Aku mengangguk.
Di luar, terdengar jeritan Merry yang putus asa. "Tolong! Ayah, Ibu, tolong aku! Ah!"
Aku agak penasaran dengan yang terjadi di luar.
Melihat Davin tak mendekat lagi, Aldi dan Maria langsung berlari keluar dengan ketakutan. Namun, saat membuka pintu, mereka justru makin ketakutan.
Di halaman, ada belasan ekor anjing yang menyerang sekelompok pengawal, Merry, dan Kenji. Suasana dipenuhi bau darah, suara gigitan, dan jeritan kesakitan terus bergema bagai di neraka.
Maria hampir pingsan karena ketakutan, kakinya lemas hingga dia jatuh ke tanah.
Kaki Merry digigit anjing.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link