Bab 240
Menurutku, Fendi agak berlebihan. Apa Davin seseram itu? Rasa hormatnya terlalu dibuat-buat.
Aku tak terburu-buru. Biarkan saja keluarga Wibowo mengamuk karena tidak ada siapa-siapa di kediaman keluarga Isman selain Kakek yang hanya marah-marah di tempat tidur.
"Tuan ... keluarga Isman juga mengalami masalah. Tuan Erik diduga terlibat dalam penculikan dan menyewa pembunuh bayaran. Dia telah dibawa oleh polisi. Tapi ..." Pak Fendi tampak ragu sebelum melanjutkan bicaranya, "Mohon maaf, Tuan. Akar rumput liar di halaman terlalu berbelit-belit, sehingga sulit untuk membersihkannya sekaligus."
Seperti pepatah, api liar tak akan padam. Angin musim semi akan meniupnya kembali. Jika rumput liar itu tak dicabut, lambat laun akan tumbuh kembali.
"Maka kita harus membuat tukang kebun lebih rajin. Lebih seringlah mencabut rumput liar itu. Jika akarnya nggak bisa dicabut, kita harus menakut-nakuti mereka. Apabila mereka tumbuh terlalu cepat, pasti akan langsung dicabut."
Sebenarnya, aku bisa menge
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link