Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 210

Wajahnya memucat, seakan-akan tidak ada darah yang mengalir di wajahnya. Aku tahu dia merasa cemas. Arya mengalami kecelakaan dan belum sadar hingga sekarang. Eno sudah ditangkap, tetapi masih ada beberapa pelaku yang belum tertangkap ... berarti, tidak ada lagi yang bisa melindunginya. "Yuna, ini kali pertama aku melihat seseorang memohon dengan sikap begitu sombong," ejekku pada Yuna sambil bersandar di pintu. "Kalau kamu datang untuk memohon perlindunganku, lebih baik tunjukkan sikap dan cara memohon yang benar." Yuna menggertakkan giginya. "Apa yang kamu mau?" tanyanya. Aku mengangkat alis dan balik bertanya, "Kenapa nggak berlutut kalau memang mau memohon?" Aku mengatakannya dengan lirih dan dingin seraya menatap Yuna tajam. Sebelum meninggal, aku ingat kalau Yuna telah memfitnahku, dia mengatakan kalau aku mendorongnya jatuh dari tangga. Bahkan, Arya memaksaku untuk berlutut pada Yuna. Di kamar inap dengan posisi banyak orang yang memperhatikan ... Yuna menatapku penuh amarah. "S

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.