Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 195

"Shani ... " Aku baru saja menutup telepon ketika Davin memulai pertunjukannya. "Sakit." Davin mengangkat tangannya, menunjukkan luka di pergelangan tangannya padaku. Aku curiga dia mendengar percakapanku dengan Yuna, sehingga sekarang dia mencari cara agar aku tidak pergi. "Dokter sudah menanganinya, 'kan?" Aku memegang pergelangan tangan Davin sambil melihatnya sejenak. "Kalau tahu sakit, kenapa kamu masih menyakiti diri sendiri?" Davin memandangku dengan muram, lalu berbicara dengan suara kecil. "Shani, bagaimana kalau kita pindah tempat tinggal?" Dia tidak ingin aku terus tinggal di rumah Keluarga Isman. Dia ingin membiarkan Kakek Jordan hidup dan mati sendiri di rumah itu. "Kita punya rumah." Dia menatapku dengan tegas, ingin memberitahuku bahwa tempat ini adalah rumah kita. Aku baru sadar sekarang, lalu berbalik dan melihat sekelilingku. Hal yang aku sukai di sini bukan hanya bunga di halaman, tetapi juga gaya interior yang sesuai dengan seleraku. Sepertinya dia benar-benar berus

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.