Bab 17
"Lupakan saja, kamu tak pantas mendapatkannya." Arya melepaskan lenganku dan hendak berbalik untuk pergi.
Aku tidak peduli. Lagi pula, Arya memang selalu seperti itu.
Aku masuk ke kamar tidur untuk mempersiapkan barang-barang yang akan kubawa ke luar negeri.
Tinggal dua bulan, sangat cepat.
Tak lama kemudian, aku akan bebas.
...
Saat itu, aku masih naif dan berpikir bahwa setelah dua bulan aku berhasil pergi ke luar negeri, semuanya akan berakhir.
Tanpa diduga, aku malah mati di tangan Arya.
Mungkin ini adalah takdir.
Arya sudah menyelamatkan hidupku, tetapi pada akhirnya dia juga yang mengakhirinya.
Pada akhirnya, kita tidak akan berutang satu sama lain lagi.
Suara guntur yang menggelegar menarik pikiranku kembali.
Aku mengangkat tanganku dan menampar diriku sendiri. Tidak ada rasa sakit, aku baru sadar bahwa aku sudah mati.
Tidak perlu hidup dalam penderitaan dan siksaan lagi.
Mobil polisi datang dan membawa pergi Davin yang pingsan.
Doni juga dibawa pergi dengan ambulans.
Ben turun
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link