Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 172

Sambil membawa makanan yang dibelinya, Fendi mengetuk sebuah pintu rumah tua. Aku dan Arya bersembunyi di tempat yang gelap sambil memperhatikan siapa yang akan ditemui oleh Fendi. Tidak lama kemudian, sebuah tangan keluar dari pintu yang baru terbuka. Tangan itu ... ada bekas luka bakar. Aku menahan napasku, dengan waspada melihat orang di balik celah pintu itu! Dia adalah pembunuh yang kulihat di rumahku saat itu! Orang yang membunuhku! Aku hanya perlu melihat apakah ada tanda lahir merah di bagian dalam lengannya. Dengan begitu, aku bisa tahu apakah dia adalah orang yang membunuhku atau bukan! Namun, mengapa Fendi datang untuk memberinya makanan? "Tuan Muda, aku sudah mengingatkannya dan memberinya apa yang dia inginkan." Fendi berjalan di gang itu sambil menelepon Davin. Aku dan Arya bersembunyi di belakang tong sampah, melihat Fendi pergi. "Setelah Shani meninggal, aku terus menyelidiki pembunuhnya. Aku nggak pernah menyerah. Aku nggak percaya bahwa kasus ini nggak ada hubungannya

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.