Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab168

"Ya, ya, kamu hebat sekali. Semoga beruntung," sahutku sambil menghela napas. Setelah itu, aku langsung menutup telepon. Aku bersumpah akan membuat Yuna menghabiskan sisa hidupnya setiap hari dalam ketakutan dan keraguan. Aku tidak perlu tergesa-gesa. Aku harus balas dendam secara perlahan. Akan kupastikan Yuna mengalami penderitaan yang berkali-kali lipat lebih hebat daripadaku. ... "Ya ampun, Tuan Muda sayang banget dengan Nyonya, ya ... Dia bahkan rela nggak makan seharian ini demi menunggu Nyonya. Dia nggak akan makan sampai Nyonya pulang." Begitu aku turun ke lantai bawah, aku mendengar beberapa pelayan sedang sibuk bergosip. Mereka bilang Davin sama sekali tidak menyentuh makanannya. Karena dia terus menungguku sedari sarapan. Dia bahkan tidak kunjung makan karena aku tidak pulang siangnya. Aku pun menghela napas dan berjalan keluar dari rumah Keluarga Isman. Kenapa Davin bersikeras sekali menungguku? Apa hubungan antara Davin dengan Sanny? Begitu keluar, aku pun menelepon Alex.

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.