Bab 14
"Arya, kamu jangan keterlaluan!" Martin melangkah maju, lalu meraih kerah Arya.
Aku takut mereka akan berkelahi, jadi aku menghampiri untuk menghentikan Martin. "Kak Martin, terima kasih ... kamu pulang saja dulu, lain kali kita teleponan lagi, ya."
Martin takut aku akan merasa sedih, jadi dia menatap Arya dengan marah. "Shani, cepat urus yang apa yang kita bahas tadi. Jauhi orang seperti itu, makin jauh makin baik."
Aku mengangguk. "Iya, Kak Martin."
Martin pergi dengan mengendarai mobil, sementara aku berdiri diam tanpa menoleh.
"Shani, apakah akhir-akhir ini aku terlalu baik padamu?" Arya menghampiriku dan meraih pergelangan tanganku, lalu menarikku ke gudang di halaman belakang.
Aku menatapnya dengan ketakutan, tidak tahu apa yang hendak dia lakukan.
"Bukannya aku sudah bilang jangan bergaul dengan Martin? Kata-kataku ini kamu anggap angin lalu, ya?" Arya sangat marah.
"Aku akan memberi tahu Bibi bahwa perjanjian pernikahan kita dibatalkan ... aku akan meninggalkan Kota Hairo." Aku
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link