Bab 11
"Aku tak melakukannya. Berapa kali harus kubilang baru kamu percaya? Aku tak mendorongnya ... " Kalau tidak ada bukti, Arya akan selalu percaya dengan kata-kata Yuna.
Memercayainya tanpa syarat.
Sedangkan aku ...
Dia hanya menganggapku sampah.
"Shani, kamu memang pantas mati."
Hal yang paling sering dia katakan padaku adalah "Shani, kamu memang pantas mati!"
Hari itu, dia sama sekali tidak melepaskanku.
Dia menyentuhku di ruang pribadi klub, sebenarnya dia sedang mempermalukanku.
Dia berkata, "Shani, apa kamu tahu berapa harga wanita penghibur di klub untuk satu malam? Satu juta enam ratus ... "
Dia berkata, "Shani, kamu bahkan tidak sebaik mereka."
Dia berkata, "Shani, haruskah tadi aku membiarkan mereka membawamu?"
Aku berbaring di sofa dengan kaku, seluruh tubuhku terasa seperti tercabik-cabik.
"Arya, aku mohon, biarkan aku pergi ... "
Aku lupa sudah berapa lama dia menyiksaku.
Mungkin dia sudah cukup sadar dari mabuknya, jadi dia melepaskanku dan merapikan pakaiannya dengan jijik.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link