Bab 97 Konfrontasi
Nada bicara Kelvin yang sombong membuatku jijik. Aku melirik Calvin yang sedang berbincang dengan pebisnis busana dan langsung mengakhiri panggilan telepon.
Akan tetapi, perubahan ekspresiku yang minor tidak luput dari mata Calvin.
Setelah pebisnis busana pergi, Calvin menyeduhkan segelas teh hangat untukku. Ekspresi Calvin penuh kepedulian.
"Ada apa, Kak Camelia? Aku lihat kamu agak nggak senang."
Ekspresi Calvin berubah seketika. Calvin bertanya, "Jangan-jangan itu Kelvin?"
Aku mengangguk sambil tersenyum getir. "Ya."
Mendengar itu, ekspresi Calvin menjadi marah.
"Seperti permen karet saja. Kalau nggak, aku langsung pergi hajar dia saja!"
Aku melambaikan tangan seraya tersenyum, tetapi hatiku tersentuh.
Di kehidupan sebelumnya, aku terlalu fokus pada Kelvin sehingga mengabaikan karier dan teman-teman seperjuanganku.
Sampai mati pun, aku tidak bertemu dengan mereka lagi.
Kini, saat mendengar kepedulian dari temanku, aku sungguh terharu.
"Kalau dihitung-hitung, Kelvin harusnya sudah tu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link