Bab 82 Kebaya Tiada Duanya
Agus termangu. Setelah tersadarkan, matanya membelalak karena kaget.
"Nona Camelia, kamu, kamu sudah tahu bagaimana kondisiku saat ini. Kenapa kamu masih mau tambah dana investasi?"
Aku tersenyum.
"Aku percaya dengan penilaian mataku. Apalagi setiap investasi memang ada risikonya. Kalau aku nggak sanggup menanggung risiko ini, bagaimana bisa aku menantikan kesuksesan di kemudian hari?"
Agus menatapku dengan bengong dan merenungkan perkataanku.
Tak lama kemudian, Agus tampak terharu.
"Nona Camelia, terima kasih atas kepercayaan dan dukunganmu. Karena kamu sekali lagi memilih aku dan timku, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."
Aku mengangguk. Di dalam hati, aku memikirkan kondisi Agus di kemudian hari.
Agus tanpa sengaja menemukan bahwa orang yang mencuri teknologi inti game adalah salah satu temannya yang telah pindah kerja. Agus pergi berkonfrontasi dengan orang itu, bahkan ditahan di kantor polisi selama sepuluh hari.
Di tengah periode waktu itu, ibu Agus terjatuh sehingga menderita
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link