Bab 22 Tutup Mata
Mata pria itu sedalam bagaikan jurang yang tak berdasar, seakan-akan ingin mengisap orang ke dalamnya.
Menyadari gerakan ini agak intim, aku hendak menjauh sebelum tiba-tiba terdengar teriakan marah dari belakang saya, "Ngapain kalian!?"
Setelah itu, sebuah kekuatan besar mencengkeram lenganku dan langsung memisahkan kami.
Setelah berdiri diam, aku melihat ke arah Eric yang wajahnya memerah karena marah dan mengernyitkan dahi, "Kok kamu datang?"
"Aku ini kakakmu, apa aku nggak boleh datang?"
Eric melihat ke arah Javier, lalu ke arahku dan berkata dengan suara yang lebih lantang, "Kalau aku nggak datang, bukankah apa yang kalian lakukan di sini sudah jelas!?"
Aku mengernyitkan dahi setelah mendengar ini, menepis tangannya dan menghardiknya tanpa ampun, "Kamu gila, ya? Javier cuma membantuku, bisa nggak berhenti memikirkan hal yang nggak-nggak!?"
Eric mendengus. "Jangan banyak omong kosong, tatapan mata kalian barusan nggak bisa menipu siapa pun."
"Kamu membuat Sherly masuk ke rumah saki
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link