Bab 793 Mimpi Sesaat
Ketika Maura terbangun, dia mendapati dirinya terbaring di rumah neneknya.
Victor duduk di sampingnya, dan tampak sangat khawatir.
"Victor..." Mata Maura merah dan bengkak, tetapi dia masih tidak bisa menerima berita kematian mendadak neneknya.
Victor menggenggam tangannya dengan mata merah. "Maura, sebenarnya Nenek sudah beberapa kali sakit setelah kepergianmu. Dia sakit karena sangat merindukanmu. Saat aku membawanya ke dokter untuk diperiksa, dokter bilang dia bertahan hidup hanya untuk menunggumu pulang dan melihatmu satu kali lagi.”
Air mata Maura mengalir tanpa henti, dan dia terisak tanpa bisa berkata-kata.
“Maura, Nenek meninggal dengan tenang. Usianya hampir delapan puluh tahun. Dia pergi tanpa rasa sakit, jadi ini sebenarnya kabar baik. Jangan terlalu sedih.” Victor mencoba menenangkan Maura.
Maura mengangguk pelan dan hanya bisa menahan isak tangis tanpa suara.
Menerima kepergian seorang kerabat memerlukan waktu, tidak peduli seberapa kuat mental seseorang.
"Kamu istirahatla
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link