Bab 698 Harapan yang Indah
Melihat kondisi Monica, mustahil bagi Maura untuk mencurahkan seluruh waktunya untuk bekerja.
"Oke. Aku juga sedang melatih manajemen perusahaan. Saat menikah nanti, kita habiskan sebagian besar waktu kita untuk keluarga." Gaston dan Maura berdiskusi tentang harapan cerah mereka untuk masa depan.
Melihat kerinduan di wajah Gaston, Maura mengangguk sambil tersenyum.
Namun, dia berpikir lagi, apakah hal tersebut benar-benar bisa tercapai dalam waktu dua tahun?
"Gaston, ayo kita jalan-jalan setelah makan malam. Ada yang ingin kukatakan padamu." Maura menggenggam erat tangan Gaston.
"Oke." Gaston mulai merasa bahwa Maura memiliki masalah yang cukup berat di hatinya.
Saat makan bersama, Firhan tiba-tiba berkata, "Kamu pergi dinas ke Kota Gusung, tapi aku ingat keluarga kita nggak ada bisnis di sana."
Kata-kata Firhan ini membuat perasaan kakak dan adik ini sulit ditebak.
Victor tidak berani menatap Maura, melainkan menjawab, "Aku pergi menemui Paman Yuswan. Cucu perempuannya baru saja kemba
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link