Bab 695 Aku Khawatir Aku Tidak Tahan Lagi
Monica mengerutkan kening, tampak tidak senang.
"Kamu harus mendengarkanku, aku 'kan nggak akan menyakitimu." Maura berkata padanya sambil membersihkan sisa makanan di meja.
"Aku akhirnya punya nafsu makan, tapi kamu bilang aku nggak boleh makan banyak ...."
"Kalau kamu makan nasi, mana mungkin aku akan mengkritikmu? Monica, aku tahu kamu sangat menderita, tapi kamu tetap perlu makan makanan yang sehat. Tidurmu sudah buruk, kalau kamu nggak menjaga tubuhmu, bagaimana nasibmu nanti?" Maura memasukkan makanan ringan ke bagian bawah meja, lalu bangkit dan berjalan ke dapur.
Monica mengerutkan kening dan melihat ke TV dengan ekspresi tidak senang. Setelah beberapa saat, dia mematikan TV.
Ketika Maura sedang menahan kekesalannya di dapur, dia mendengar Monica membanting pintu dengan keras.
Pada saat ini, pertahanan psikologis Maura seperti hanpir runtuh.
Dia menghela napas panjang saking sedihnya. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia benar-benar ingin menangis dan memberi tahu Monica bahwa dia j
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link