Bab 201 Sungguh Kebetulan
Maura berjalan ke sisi Nenek Maura, lalu berlutut dan mengulurkan tangan untuk menyentuh kucing oranye kecil.
Kucing oranye kecil itu ketakutan sampai langsung bersembunyi.
Maura tidak bisa menahan tawanya saat melihat ini.
Nenek Maura memalingkan wajahnya dengan tatapan sedih di matanya saat melihat Maura sedang bermain dengan anak kucing, "Kamu tinggal berapa lama kali ini?"
"Seharusnya besok pergi, aku akan bawa Nenek ke Kota Minaya setelah semua ini selesai, Nenek nggak boleh menolakku lagi," ucap Maura dengan serius sambil duduk di kursi.
Nenek Maura mendengar ini dan langsung menolak, "Aku sudah bilang jangan habiskan uang untuk beli rumah, kenapa kamu nggak patuh?"
Nenek Maura mengetahui harga rumah di Kota Minaya dengan jelas dan tidak ingin memberi tekanan pada Maura.
"Nggak seperti itu, Nenek. Aku sudah menabung banyak uang dan nggak akan ada pinjaman," ucap Maura.
"Bagaimana kalau Nenek nggak mau tinggal di kota?" Nenek Maura bertanya pada Maura dengan lembut.
Maura tahu bah
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link