Bab 127 Orang yang Tak Dibutuhkan
Bibir Gaston menempel di leher putih Maura, tangannya perlahan-lahan menjadi nakal.
Maura tidak menolaknya.
Maura memandang Gaston, lalu bertanya dengan suara gemetar, "Kenapa hari ini kamu mengenakan jas putih?"
Gaston mencium bibir Maura, tidak menjawabnya.
Keesokan paginya, saat Maura bangun, Gaston sudah pergi.
Setelah Maura mandi dan keluar dari kamar, neneknya yang sedang menata daun bawang pun menoleh ke arahnya. "Gaston pergi pagi-pagi tanpa makan sarapan. Apakah kamu membuatnya marah tadi malam?"
"Nggak. Aku akan mengunjungi kakek dan neneknya hari ini, jadi nggak perlu menyisakan makan siang untukku," ucap Maura seraya berjalan ke dapur.
Nenek mengiakan. Ketika Maura membawa sarapan dari dapur, nenek lanjut berkata, "Aku membuat beberapa roti dan pangsit untuk kamu dan Gaston. Nanti aku simpan di kulkas. Kalau kalian nggak mau masak nasi, bisa panaskan roti dan pangsit."
Maura, yang baru saja duduk di meja makan, menatap neneknya sambil bertanya, "Kenapa? Nenek sudah mau pula
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link