Bab 103 Tidak Ada yang Menyedihkan
Vasco masuk ke kamar Maura. Setelah menutup pintu, dia menatap Maura dengan tatapan serius yang langka.
"Kak Maura," panggil Vasco. "Kamu masih marah?"
Kondisi Maura tidak terlihat baik. Dia terlihat sedikit lelah, tatapannya yang dingin tampak penuh kerisauan.
"Nggak." Maura tidak marah. Dia hanya merasa kecewa.
Vasco memapah Maura berjalan ke sofa, lalu duduk. Dia bersikap sopan, nadanya juga lembut. "Kak Maura, aku baru saja berbicara dengan Gaston. Dia setuju untuk mengampuni Carlos dan Gil. Hanya saja dia agak marah karena kamu melawannya demi Carlos."
"Aku saja nggak marah ketika dia melakukan begitu banyak hal untuk Lula. Atas dasar apa dia marah padaku?" Maura merasa lucu.
Vasco menghela napas, kemudian mengambil sebotol air dari meja kopi untuk Maura. "Kak Maura, dia marah karena cemburu. Kamu melawannya sampai segitunya demi seorang model pria. Dia merasa kamu sudah kelewatan."
Maura tidak menerima air itu.
Vasco yang canggung hanya bisa meletakkan air di meja kopi lagi kemud
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link