Bab 159
Tekanan di bangsal rumah sakit pun menurun drastis.
Mata Joshua yang dingin dan gelap menatap Luna yang berdiri di ambang pintu.
Lucas tahu percakapan berikutnya tidak cocok untuk matanya, jadi dia berbalik dan pergi. Ia tidak lupa untuk menutup pintu di belakangnya saat melangkah keluar.
Dengan pintu yang tertutup, Joshua dan Luna ditinggalkan di ruang tertutup bangsal rumah sakit. Udara terasa kosong kecuali suara pembawa berita yang membacakan berita tentang Kota Banyan di televisi.
Keduanya saling bertatapan cukup lama sebelum akhirnya Joshua bersandar di kepala ranjangnya. Tatapan matanya dingin dan jauh. “Kau di sini pagi-pagi sekali dan dengan sengaja mengungkit acara tadi malam. Sepertinya kau sangat kecewa, ya?
Seluruh tubuh Luna sedikit bergidik.
Dia tertawa ringan. “Pertama, Tuan Lynch, aku tidak datang ke rumah sakit untuk mengunjungimu. Lucas adalah orang yang salah paham dan menarikku ke sini. Kedua, aku memang sangat kecewa dengan kejadian tadi malam. Sebagai seorang pr
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link