Bab 9
Sudah pukul tujuh.
Haris belum memulai acara perayaan ulang tahunnya.
Haris duduk di sofa sambil memainkan pemantik dengan ekspresi datar.
Sesekali Haris melihat arloji di lengannya.
Lalu, Haris juga sesekali memeriksa ponselnya.
"Kak Haris." Elsa menggigit bibir, lalu menyingsingkan lengan baju Haris.
"Sudah malam, para tamu sudah lapar ... "
Haris meliriknya. Dia tersenyum, tetapi senyuman itu tampak dipaksakan.
"Kamu sudah lapar, ya."
Dia mencubit wajah Elsa dan menggoda sedikit.
"Lapar sekali, aku sangat ingin makan kue."
Elsa bersandar di pelukannya.
Haris mencium aroma parfum yang familier.
Haris tertegun sejenak, lalu bertanya dengan lembut, "Kamu pakai parfum apa?"
"Aku mengambilnya di meja rias."
Elsa agak terkejut. "Ada apa, Kak Haris? Apa aromanya nggak enak?"
Haris menggelengkan kepala. "Aromanya harum sekali."
Aroma ini mirip dengan aroma parfum yang biasanya dipakai Chelsea.
Namun, Haris tidak ingat dengan merek parfum itu.
Para tamu sedang asyik saling melempar kue.
Hari
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link