Bab 3
Elsa tiba-tiba menangis. "Kak Haris, jangan bertengkar dengan Kak Chelsea karena aku."
"Aku baik-baik saja. Kalau Kak Chelsea marah padaku, itu wajar ... "
Elsa menangis lirih, seolah-olah dia sudah mengalami banyak ketidakadilan.
Haris kembali menatapku dengan dingin.
"Kamu cemburu karena aku menyukai Elsa."
"Kamu cemburu karena aku baik padanya."
"Kamu cemburu karena semua orang menyayanginya."
"Chelsea, kamu sudah berubah."
"Kamu sekarang sudah lama berubah, 'kan?"
Setelah mengatakan itu, Haris membopong Elsa meninggalkan kamar.
Aku melihat mereka pergi menjauh.
Tiba-tiba, kusadari bahwa air mataku sudah mengering.
Baguslah.
Akhir-akhir ini, Haris sudah membuatku sering menangis
Mulai sekarang, aku tidak akan lagi merasakan sakit hati dan meneteskan air mata untuknya.
Malam harinya, grup pertemanan di WhatsApp-ku tiba-tiba menjadi ramai.
Haris mengirimkan sebuah pesan di grup.
[Aku jadi ingin menikah tiba-tiba, bagaimana ini?]
Teman-teman di grup langsung heboh.
[Kak Haris, akhirnya kamu melamar Chelsea, ya.]
[Aku harus memanggilnya Kakak Ipar sekarang.]
Teman-teman di grup mulai memberi selamat kepadaku. [Selamat, Kakak Ipar. Kakak Ipar mau bagi-bagi hadiah, dong?]
[Kak Haris, kapan mau mengundang kami ke pernikahanmu dan kakak ipar?]
Dari layar ponselku, aku melihat banyak pesan ucapan selamat yang masuk di grup.
Aku mau membalas pesan mereka.
Aku mau menjelaskan bahwa kakak ipar mereka bukan aku.
Haris akan menikah dengan wanita lain, bukan aku.
Namun, Haris mengirimkan pesan lebih cepat.
[Jangan sembarangan ngomong.]
[Aku nggak bilang akan menikah dengan Chelsea.]
Setelah itu, Haris memasukkan nomor Elsa ke dalam grup.
Haris mengumumkan di grup. [Ingat, ya. Dialah yang akan jadi kakak ipar kalian.]
Grup langsung menjadi hening.
Tidak ada satu pun yang membalas.
Haris membalas: [Kenapa kalian semua diam?]
[Sapa kakak ipar kalian, dong.]
Tidak lama kemudian, mulai banyak yang menyapa Elsa di grup.
Setelah berpikir sejenak, aku juga mengirimkan pesan.
[Selamat, ya. Semoga kalian berdua bahagia.]
Setelah mengirimkan ucapan selamat, aku langsung keluar dari grup.