Bab 926
Adriel tersenyum dengan sopan pada Deka untuk menyapa.
Begitu kata-kata ini terucap, suasana di tempat itu langsung menjadi hening.
Pemuda di samping Deka segera mengerutkan kening. Wajahnya menunjukkan ketidaksenangan saat menatap Tanto.
Namun, karena Deka tidak mengatakan apa-apa, dia pun merasa tidak pantas mengatakan apa-apa. Jadi dia hanya memperlihatkan sikap yang sangat berhati-hati.
"Tanto, kamu benar-benar memberiku kejutan ... "
Deka memandang Tanto dengan wajah yang masih tampak tersenyum simpul, tetapi memberi kesan dingin serta menjauhkan diri. Dia seakan menolak seseorang dari jarak yang sangat jauh.
"Pak Deka, tolong biarkan aku menjelaskan ... "
Tanto dengan wajah muram ingin mengatakan sesuatu.
Namun, Deka langsung membalas dengan nada datar, "Nggak perlu."
Lalu, dia menunjuk ke kursi di depan meja kerjanya sambil berkata, "Duduklah. Ergo, buatkan teh untuk tamu kita."
Adriel menarik kursi untuk duduk, sementara pemuda bernama Ergo itu menaruh secangkir teh di depan Ad
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link