Bab 919
Di dalam sebuah kamar di sanatorium.
Jasai berdiri dengan tangan di belakang sambil menghadap ke luar jendela.
Kalvin berdiri hati-hati di belakangnya, sementara Nancy menceritakan kejadian yang terjadi di Klub Platinum.
Setelah cerita selesai, keheningan menyelimuti ruangan. Jasai tetap tidak bergerak sedikit pun, menciptakan suasana yang penuh tekanan.
Kalvin dengan hati-hati berkata, "Leluhur, setidaknya Pak Adriel masih selamat untuk sementara."
Nancy buru-buru menambahkan, "Pak Adriel telah lolos dari situasi mematikan beberapa kali, aku rasa dia nggak akan mati begitu saja."
Namun, dalam hati mereka sendiri, mereka juga tidak merasa terlalu yakin. Masalah yang dihadapi Adriel kali ini terlalu besar.
Jasai tetap diam.
Ketika melihat ini, Kalvin dan Nancy bisa merasakan emosi muram dari leluhur mereka, membuat keduanya tidak berani berbicara lagi. Di dalam hati, mereka hanya bisa menghela napas.
Leluhur mereka telah lama mengasingkan diri, jarang berhubungan dengan orang luar. Namu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link