Bab 842
Adriel sudah mencapai batasnya, simbol hitam di tubuhnya perlahan menghilang, lalu esensi darahnya terbakar hingga batas maksimal. Dia tersenyum dengan sangat tenang, tetapi juga dipenuhi dengan penyesalan dan pemahaman.
"Dua tahun dipenjara itu nggak cuma memenjarakan tubuhku, tetapi juga memenjarakan hatiku. Aku ditindas selama dua tahun dan walaupun aku melarikan diri, hatiku masih terjebak di penjara. Hal ini yang membuat mentalitasku agak teralihkan ... "
Adriel bergumam dengan suara pelan. Dia sedang mengingat masa lalu, lalu tiba-tiba merasakan pencerahan di hatinya.
Dia bak boneka porselen yang sudah retak, dengan bekas luka di sekujur tubuhnya. Darah berceceran dan bekas luka itu tampak mengerikan.
"Apa kamu menyesal? Sayang sekali, semuanya sudah terlambat."
Sugi menatap Adriel yang berubah dengan cepat. Pria itu mengulas senyum sinis di wajahnya dan hendak mendaratkan pukulannya.
Tiba-tiba wajahnya langsung berubah drastis.
Sebuah kekuatan yang menakutkan tiba-tiba meledak.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link