Bab 747
Adriel mengangguk tipis dan akhirnya mengikuti Tanto untuk keluar bersama dengan Aurel.
Ronald ditinggalkan berlutut di sana, tiba-tiba dia seperti terbangun dari mimpi dan berkata dengan ekspresi ketakutan, "Sialan, aku butuh bantuan. Aku nggak boleh dipenjara!"
Ronald mulai menelepon dengan tangan gemetar.
Sementara itu, di sisi lain.
Tanto sudah membawa Adriel masuk ke dalam sebuah ruangan.
Begitu Adriel memasuki ruang itu, dia merasa seolah-olah telah memasuki negara putri.
Ruang itu penuh dengan gadis-gadis berpakaian terbuka, ada yang mengenakan stocking putih, ada juga yang hitam. Mereka semua berbaris rapi, kaki mereka yang jenjang berjajar seperti hutan, terlihat sangat menakjubkan!
Di bawah cahaya lampu redup, riasan tebal yang digambar di wajah kecil mereka terkesan menggoda.
"Bosku datang, cepat layani dia!" perintah Tanto. Dia segera mengatur tempat duduk untuk Adriel sambil menyuruh para gadis bergerak cepat.
Para gadis itu begitu bersemangat ketika mendengar Tanto memang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link