Bab 704
Yanto jatuh tersungkur ke tanah, tubuhnya gemetar hebat di tengah rasa sakit yang tidak tertahankan. Matanya memerah, sementara urat-urat di tubuhnya tampak menonjol, seolah-olah dia tengah menjalani siksaan paling kejam di dunia.
Adriel hanya menonton dengan ekspresi tenang dan menjentikkan jarinya sekali lagi. Siksaan berhenti dan Yanto terengah-engah seperti orang yang baru saja diselamatkan dari tenggelam, seluruh tubuhnya basah oleh keringat. Dengan tatapan penuh ketakutan, dia bertanya, "Apa yang kamu lakukan padaku?"
Adriel tersenyum tipis. "Kamu sudah lupa pil yang pernah kuberikan padamu saat itu?" katanya santai.
"Pil?"
Yanto teringat kembali saat dia dikalahkan Wendy dan diberi pil oleh Adriel. Wajahnya langsung pucat pasi.
"Anak kecil pun tahu untuk nggak sembarangan memakan sesuatu yang diberikan orang asing. Yah, kamu sudah belajar pelajaran berharga kali ini. Lain kali lebih hati-hati, atau ... di kehidupan berikutnya," ucap Adriel dengan nada bercanda, sambil menepuk pu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link